Kalau di negara lain, untuk menikmati berendam air hangat biasanya mengandalkan water heater atau pemanas air. Namun, untuk masyarakat Jepang berendam air hangat memiliki nilai tersendiri. Berendam air hangat dalam onsen merupakan budaya yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat Jepang.

Onsen((温泉) adalah istilah untuk mata air panas dalam bahasa Jepang. Ciri-ciri geografis Jepang sangat cocok untuk mata air panas. Kepulauan ini memiliki kira-kira 245 gunung berapi, 86 di antaranya masih aktif. Kepulauan Jepang terletak di atas lempeng-lempeng litosfer, atau lempengan

onsen
onsen

kerak bumi, yang saling bertemu. Konon, magma dihasilkan di sepanjang titik pertemuan lempengan-lempengan raksasa ini. Gunung-gunung berapi terletak persis di atasnya yang berfungsi sebagai jalan keluar yang kelihatan. Zona geotermal ini juga berfungsi sebagai sumber panas untuk mata air di bawah tanah. Saat berinteraksi dengan magma atau batu-batu panas, air tanah menjadi hangat dan menyerap mineral, sehingga menghasilkan kondisi yang ideal untuk terbentuknya onsen secara alami. Seperti kutipan dalam buku Hot Springs of Japan menyatakan, ”Tidak ada negeri lain di dunia ini yang dikaruniai mata air panas alami seperti Jepang.” Kenyataannya, menurut suatu penelitian pada tahun 1998, ada 2.839 mata air panas di negeri itu.

Onsen sudah dikenal masyarakat Jepang pada 3000 tahun yang lalu, dan biasanya digunakan untuk tempat berendam para prajurit setelah habis berperang untuk menyegarkan badan dan untuk menyembuhkan luka-luka mereka.

1000 tahun sesudahnya, para biksu Budhha di Jepang mulai mengenalkan Onsen kepada masyarakat. Para biksu meyakinkan masyarakat kalau berendam di air panas punya banyak manfaat dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit . Bahkan hal ini pun di yakinkan oleh pernyataan seorang ilmuwan terkenal Jepang yang meneliti tentang manfaat Onsen, Dr Yuko Agishi, bahwa air panas Onsen memiliki kemampuan untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti rematik, neuralgia, hipertensi dan kulit karena kaya akan kandungan mineral

Pada periode Edo (1603-1867) air mineral juga sangat dihargai. Para diktator militer shogun,  memerintahkan agar air mineral itu diangkut dengan tong-tong kayu yang ditopang galah di bahu dari Atami ke Edo (Tokyo) yang berjarak 110 kilometer. Di beberapa tempat di sepanjang rute itu, air kaya mineral ini berpindah tangan ke pemikul lainnya, dan selanjutnya mereka memikul beban itu sejauh giliran mereka. Dengan demikian, air mineral dibawa dengan cepat. Air panas yang diambil dari sumbernya berada hampir pada titik didih dan membutuhkan waktu kurang lebih  15 jam perjalanan hingga air mendingin sampai temperatur yang sesuai untuk para shogun sehingga mereka dapat menikmati mandi yang menyegarkan di istananya di Edo.

mediaTEMPAT TRAVELINGTRAVELonsen di jepang,pemandian air panas,sejarah onsen,wisata jepangKalau di negara lain, untuk menikmati berendam air hangat biasanya mengandalkan water heater atau pemanas air. Namun, untuk masyarakat Jepang berendam air hangat memiliki nilai tersendiri. Berendam air hangat dalam onsen merupakan budaya yang tidak dapat terpisahkan dari masyarakat Jepang. Onsen((温泉) adalah istilah untuk mata air panas dalam bahasa Jepang....Media kumpulan artikel informasi dan tips