Dampak Kabut Asap Bagi Kesehatan dan Cara Menghindarinya
Indonesia setiap tahunnya menjadi langganan kebakaran hutan yang melanda sebagian wilayah Kalimantan. Kabut asap yang dihasilkan pada kebakaran ini tidak hanya menganggu masyarakat Indonesia namun juga masyarakat di negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia. Selain mengganggu kegiatan sehari-hari, kabut asap akibat kebakaran hutan ini juga bisa menganggu kesehatan dan berakibat pada munculnya penyakit pernafasan yang bisa diderita warga masyarakat.
Berikut ini beberapa penyakit yang bisa terjadi sebagai akibat dari kabut kebakaran hutan, di antaranya:
Keracunan gas Nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2), gas nitrogen dioksida dampak 4 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan NO. Keracunan kedua gas ini bisa menyebabkan kejang dan lumpuhnya syaraf. Kedua gas ini juga bertanggung jawab atas gejala infeksi pernapasan akut (ISPA), pembengkakan paru-paru, sertanya kambuhnya asma.
Iritasi mata, hidung, dan tenggorokan yang disebabkan oleh partikel debu melayang yang terdapat pada kabut asap. Pada partikel debu melayang atau suspended particulated matter atau SPM terdapat berbagai campuran senayawa organik maupuan nonorganik yang bercampur dengan timah hitam. Partikel-partikel ini bisa menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan mata.
Keracunan karbon monoksida, gas karbon monoksida atau CO memiliki kemampuan untuk mengikat zat sel darah merah atau hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Gangguan aliran oksigen ini tentunya akan sangat berbahaya. Kurangnya aliran oksigen ke syarat otak dapat menyebabkan kejang-kejang hingga kehilangan kesadaran. Wanita yang tengah hamil bahkan lebih rentan lagi. Kurangnya aliran oksigen ke janin dapat menyebabkan keguguran, bayi lahi dengan berat badan rendah, serta IQ yang rendah pada bayi.
Untuk menghindari akibat buruk kabut asap bagi kesehatan ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, misalnya saja:
- Sebisa mungkin menghindari kegiatan di luar rumah, terutama mereka yang memiliki riwayat penyakit pernafasan dan penyakit jantung.
- Gunakan masker yang bila memang harus bepergian ke luar rumah. Masker bisa menghindari terhirupnya partikel berbahaya yang ada di kabut asap.
- Tutup jendela kendaraan.
- Segera hubungi dokter atau rumah sakit dan puskemas terdekat bila terjadi gejala gangguan pernapasan.