Abnormal Summit, Acara TV Korsel yang Naik Daun
Di Indonesia, TV Kabel biasanya mengacu pada satu servis TV berlangganan yang memungkinkan penggunanya untuk menonton acara dari stasiun TV luar negeri. Tapi di luar negeri, TV kabel biasanya mengacu pada stasiun TV lokal, yakni stasiun TV kecil yang berskala daerah. Biasanya stasiun TV kabel tidak bisa menjangkau seluruh wilayah suatu negara. Meski kecil, namun acara yang dihasilkan tidak kalah dengan TV berskala nasional. Misalnya saja salah satu acara variety dari Korea Selatan yang tengah naik daun, ‘Abnormal Summit’.
Nama Abnormal Summit bila diartikan secara bebas ke bahasa Indonesia menjadi ‘Konferensi yang tidak normal’. Nama ini dipilih dikarenakan selama acara mereka akan berunding, layaknya sebuah konferensi kenegaraan, membahas suatu tema atau masalah dan kemudian menentukan apakah masalah tersebut merupakan masalah yang normal atau tidak normal (abnormal).
Seperti konferensi pada umumnya, di acara ini terdapat peserta konferensi atau delegasi yang dipimpin oleh 3 orang Pemimpin Konferensi. Para delegasi atau utusan ini mewakili 11 negara dari penjuru dunia, yakni:
- Enes Kaya dari Turki
- Sam Okyere dari Ghana
- Daniel Snoeks dari Australia
- Zhang Yuan dari Tiongkok
- Takuya dari Jepang
- Robin Deiana dari Prancis
- Julian Quintart dari Swedia
- Daniel Lindemann dari Jerman
- Guillaume Patry dari Canada
- Tyler Rasch dari Amerika Serikat
- Alberto Mondi dari Italia
Setiap episodenya akan ada satu tamu yang akan memberikan permasalahan yang tengah mereka hadapi untuk dinilai oleh pada delegasi apakah permasalahan tersebut masih normal atau tidak. Kemudian mereka akan memberikan pendapatnya masing-masing terhadap permasalahan atau tema yang sedang dibahas.
Yang paling menarik adalah penonton bisa melihat berbagai perbedaan pola pikir seseorang berdasarkan budaya negaranya. Misalnya saja Enes yang berasal dari Turki, sebuah negara Islam, memiliki pandangan yang konservatif terhadap sesuatu. Sementara delegasi dari negara Eropa memiliki pandangan yang lebih bebas. Sehingga tidak jarang terjadi pertentangan dan diskusi yang alot antar delegasi. Persis seperti suatu konferensi yang sesungguhnya. Meski tetap diselingi dengan bumbu hiburan dan komedi.
Salah satu segmen yang menghibur adalah segmen ‘Global Culture War’ yang disajikan di awal acara. Pada segmen ini setiap delegasi saling membanggakan keunggulan negaranya pada satu topik yang disajikan oleh ketiga MC. Misalnya saja tentang festival yang ada di negaranya atau tokoh super heroes dari negaranya masing-masing.
Meski hanya berada di channel TV Kabel namun, rating dari acara ini sangat tinggi. Penonton di Korea Selatan ternyata sangat menyukai acara ini karena mereka bisa sambil mempelajari kebudayaan dari negara lain dengan cara yang menghibur. Satu lagi keunikan dari acara ini adalah para delegasinya yang fasih dalam berbahasa Korea, bahkan melebihi kemampuan orang Korea Selatan sendiri. Kefasihan mereka ini lalu menginspirasi orang Korsel untuk mempelajari bahasa lain.
http://www.mediaartikel.com/abnormal-summit-acara-tv-korsel-yang-naik-daun/LAINNYADi Indonesia, TV Kabel biasanya mengacu pada satu servis TV berlangganan yang memungkinkan penggunanya untuk menonton acara dari stasiun TV luar negeri. Tapi di luar negeri, TV kabel biasanya mengacu pada stasiun TV lokal, yakni stasiun TV kecil yang berskala daerah. Biasanya stasiun TV kabel tidak bisa menjangkau seluruh...media merie2305@yahoo.comAdministratorMedia artikel